Disdikbud Jeneponto Bantu Warga Miskin yang Tinggal di Rumah Reyot di Boyong, Dua Anaknya Putus Sekolah

    Disdikbud Jeneponto Bantu Warga Miskin yang Tinggal di Rumah Reyot di Boyong, Dua Anaknya Putus Sekolah
    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jeneponto, Drs. H. Nur Alam Basir, M.Si terjun langsung kelapangan merespon salah seorang warga miskin yang anaknya putus sekolah di Kampung Boyong Tengah, Kelurahan, Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea/Syamsir.

    JENEPONTO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jeneponto terjun langsung kelapangan merespon salah seorang warga miskin yang anaknya putus sekolah di Kampung Boyong Tengah, Kelurahan, Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Jumat (30/9/2022).

    Terpantau, dari sejumlah rombongan itu turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Jeneponto, Drs, H. Nur Alam Basir tampak didampingi Kepala Sekolah SD Boyong dan Kepala SKB.

    Di tempat yang sama, Nur Alam terlihat iba mendengar cerita keluraga tersebut karena kondisinya yang begitu memprihatinkan.

    Nur Alam bertanya kepada Ibu Indah tentang aktifitas suaminya Amir Dg Rowa yang berprofesi sebagai kuli bangunan.

    "Suamiku pergi kerja bangunan kareng sama kedua anaknya. Sisa saya yang tinggal di rumah kareng sama dua orang anakku juga, " jawab Indah. 

    Indah menggatakan, anak pertamanya bernama Tamrin (18) putus sekolah sejak kelas II SD. Sedangkan, anak keduanya bernama Juliana (15) tamat SD. Dan dua orang lainnya, Armi (10) dan yang bungsu, Imran (7 tahun) belum bersekolah.

    "Yang dua orang anakku ini putus sekolah kareng karena mau na bantu kebutuhan har-hari orang tuanya, " kata Indah dengan raut muka sedikit pucat. 

    Mendengar cerita itu, Kadis Pendidikan Nur Alam langsung mengambil kertas dengan pena dan mencatat semua anak-anaknya untuk disekolahkan kembali.

    Nur Alam menegaskan kepada jajarannya bahwa keempat anak tersebut wajib didaftar. Tidak ada alasan mereka tidak bersekolah karena semua Pendidikan serba gratis.

    "Saya tidak pernah membebani anak-anak untuk biaya sekolahnya, semua digrastikan, " tegas Nur Alam. 

    "Sekarang daftar ini anak, bagi yang putus sekolah masukkan di paket A dan paket B. Dan yang belum sekolah masukkan didapodik kemudian usulkan bagaimana caranya supaya mendapat beasiswa, " tegasnya lagi. 

    Nur Alam juga terlihat menyerahkan bantuan alat kelengkapan sekolah, berupa pakaian seragam, tas, buku sepatu dan lain lain kepada keluarga yang anak putus sekolah dan yang belum bersekolah.

    "Terimakasih banyak kareng atas perhatian dan kepedulianya kepada anak-anak kami. Sekali lagi terimakasih bayak kareng, " ucap Indah terlihat haru.

    Namun meski demikian, keluarga yang terbilang jauh dari kelayakan ini, tak habis pikir dengan kondisi rumahnya yang cukup memilukan itu.

    Pasalnya, Keluarga yang dikaruniai 4 orang anak tersebut tinggal satu atap di sebuah rumah yang tidak layak huni. 

    Rumah tua reyot berukuran sekira 5x7 meter tidak hanya sempit, namun juga nyaris roboh. Tak satupun kayunya yang bisa digunakan kembali, dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu beberapa bagian sudah lepas (copot) begitupula atapnya yang terbuat dari sen sudah banyak yang rusak, bocor dan bergeser dari posisinya.

    Sehingga dikala musim hujan seperti ini mereka terpaksa numpang tidur di rumah tetangganya.

    "Iye begini mi kasihan kondisi rumahku Pak, jadi kalau hujan saya sama anak-anak ku terpaksa numpang tidur di rumah tetangga karena masukki air di rumah Pak, " imbuhnya. 

    Kondisi rumah keluarga itu saat ini terlihat miring dari posisi semula lantaran diterpah angin kencang sehingga harus ditopang bambu karena dikhawatirkan roboh.

    Penulis: Syamsir

    jeneponto sulsel
    Syamsir, HR

    Syamsir, HR

    Artikel Sebelumnya

    Warga Miskin Ini 20 Tahun Tinggal di Rumah...

    Artikel Berikutnya

    Bupati Iksan Iskandar Serahkan Ranperda...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Ikuti Perayaan HJL-757 dan HPRL-79 di Kedatuan Luwu, Begini Harapan Hasbi Syamsu Ali untuk Luwu Raya
    Peringati Hari Perlawanan Rakyat Luwu ke-79, BPP KKLR Ziarahi Makam Pahlawan Luwu dan Sulsel di TMP Kalibata
    Lanud Sultan Hasanuddin Gelar Doa Bersama Jelang HUT Koopsudnas
    Polisi Buka Posko Pelayanan untuk Warga Korban Kebakaran di Kemayoran
    Pembangunan Alfamidi di Jalan Pahlawan Jeneponto Diduga Tak Sesuai Prosedur, Camat Binamu: Pengurusnya 'Nakal'
    Sebut Sok Preman, Insiden Emak-emak Penjual Ikan vs Kepala Pasar Bontoramba Berdamai dan Saling Memaafkan
    Hj. Salmawati Resmi Dilantik Anggota DPRD Provinsi Sulsel, Paslon Bupati Paris - Islam Makin Kuat di Pilkada Jeneponto
    DPP Partai UMMAT Serahkan B.1 KWK pada Paslon Efendi Al Qadri Mulyadi dan Andri Suryana Arief Bulu untuk Maju Pilkada Jeneponto
    Sambut HUT RI ke-78, Wabup Jeneponto Buka Lomba Display Bupati CUP Drum Band Tingkat Kabupaten
    Ngaku Ditipu, Pensiunan Kepsek Polisikan Calo' Kredit di Polres Jeneponto
    Aktivis Arak Nusantara Desak Kejari Jeneponto Segera Panggil dan Periksa Kabid Aset Terkait Randis yang Belum Dikembalikan
    Pembangunan Alfamidi di Jalan Pahlawan Jeneponto Diduga Tak Sesuai Prosedur, Camat Binamu: Pengurusnya 'Nakal'
    Peduli, Kapolres Jeneponto Naik Trail Sasar Desa Terpencil Bawa Bantuan untuk Siswa-Siswi SD di Gunung Silanu
    Gelar Rakor Evaluasi Anggaran 2024 dan Rencana Kerja 2025, Plt Kadis P2KB Jeneponto Programkan Ini
    Partai NasDem Berpeluang Menang di Jeneponto, Ini Alasannya
    Resahkan Warga, Polisi Amankan Belasan Remaja Terlibat Tawuran di Jeneponto
    Dugaan Pungli Sertifikat Prona, Oknum ASN Lurah Bontotangnga Bantah, MS: Itu Tidak Benar
    DPD Laskar 99 Bawakaraeng Jeneponto Serahkan Bantuan Kemanusiaan kepada Korban Kebakaran di Desa Bontojai
    Selain Ditunjuk Jadi Ketua Tim Hukum, Eks Ketua Bawaslu Jeneponto Siap Memenangkan Paris Yasir di Pilkada

    Ikuti Kami